(Ist)
Jakarta - Kevin Lee, mahasiswa George Mason University, Amerika Serikat (AS), meraup untung USD 50 ribu atau sekitar Rp 430 juta setahun. Profesinya cukup unik, menjual jasa jailbreak iPhone.
Melalui iklan berbunyi "Get Your iPhone Jailbroken Today" yang dipasangnya di situs Craiglist, Lee mendapatkan konsumen yang tertarik menggunakan jasanya. Dan dalam hitungan menit, iPhone milik konsumen bisa mengakses aplikasi yang 'diharamkan' Apple.
"Pertama kali melakukan jailbreak, saya melakukannya untuk teman-teman terdekat. Namun kemudian jasa ini berkembang," kata Lee dilansir The Washington Post dan dikutip detikINET, Senin (11/4/2011).
"Dulu, saya cuma dapat 5-10 konsumen per minggu. Sekarang jumlahnya bertambah menjadi 30 sampai 40 orang setiap minggu," jelasnya.
Adapun pekerjaan yang sering dilakukan Lee di antaranya mengakali iPhone agar bisa menampilkan desain screen baru dan memungkinkan fungsi 'unlock' sehingga konsumen bisa berganti operator.
Ya, jailbreak atau mengoprek iPhone mulai populer sejak Apple memperkenalkan iPhone di 2007. Siapa yang menyangka, praktik ini lama kelamaan menjadi lahan pekerjaan baru dan berubah menjadi sebuah industri unik dengan jutaan konsumen.
Lee bukan satu-satunya jailbreaker iPhone yang menuai keuntungan. Cydia, toko aplikasi khusus untuk iPhone yang di-jailbreak mampu mendapatkan USD 10 juta per tahun. Cydia kini memiliki sekitar 4,5 juta pengguna aktif yang berburu aplikasi setiap minggunya.
Tak ketinggalan, para developer pun ikut ketiban untung. Beberapa di antaranya bisa mengumpulkan puluhan ribu dolar dari penjualan aplikasi yang mereka buat.
( rns / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar