Jakarta - Melalui program Flying Classroom, Nokia Siemens Network (NSN) coba mendemonstrasikan manfaat Long Term Evolution (LTE) pada spectrum 800 MHz sebagai alat untuk menjangkau murid di sekolah daerah terpencil.
Flying Classroom adalah gagasan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) NSN yang memungkinkan para siswa untuk komunikasi lewat video dan mengirimkan tugas kepada guru tanpa terhalang jarak.
Deutsche Telekom berkerjasama dengan G-Lessing-Gymnasium untuk menyediakan koneksi LTE di desa Doebeln, Jerman, yang seluruh jaringanya disediakan dan diintegrasikan oleh NSN.
Vendor tersebut menyediakan sejumlah PC yang menggunakan software video conference agar para siswa bisa berkomunikasi dengan guru dari jarak jauh, sehingga para siswa tersebut dapat mengerjakan tugas secara bersamaan.
"Teknologi LTE bisa menghadirkan konektivitas broadband untuk mengangkat e-Edukasi ke level berikutnya, sehingga membantu untuk meraih tujuan yang lebih luas dalam masyarakat," imbuh Hermann Rodler, managing director of Nokia Siemens Networks, Germany.
Teknologi LTE menggunakan infrastruktur jaringan flat berbasis-IP yang menawarkan transmisi data dengan cepat serta memungkinkan browsing dan download lebih cepat berkat latensi yang lebih rendah.
"LTE menawarkan kemungkinan jangkauan penggunaan luas melalui broadband berkecepatan ultra tinggi," kata Guido Menzel, senior vice president, Fixed Mobile Engineering, Telekom Deutschland GmbH, dalam keterangan yang diterima detikINET, Jumat (29/4/2011).
( eno / ash )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar