ilustrasi robot buatan ITB (inet)
Jakarta - Perkembangan dunia kompetisi robotic di Indonesia akhir-akhir ini lumayan pesat. Beberapa anak negeri telah membawa harum nama bangsa di kancah internasional. Sayang input dari pemerintah selalu terlambat.
Hal tersebut sempat disinggung oleh Herianto Sumali, Chief Marketing Officer Alkaline, di sela-sela konferensi pers Alkaline Robotic Championship 2011, bertempat di Mall of Indonesia, Jumat (15/4/2011).
"Pemerintah memberi input selalu terlambat. Maka kita selaku dunia swasta selalu mensuport acara seperti ini," ujarnya sebagai sponsor event tersebut.
Acara adu robot yang diikuti siswa SD sampai SMA ini merupakan bentuk kontribusi nyata Alkaline bagi perkembangan dunia robotic Indonesia. Event ini memperebutkan hadiah total senilai lebih dari Rp 60 Juta.
"Besar harapan kami jika event ini mampu menggugah bangsa untuk memberi perhatian lebih kepada dunia robotika," imbuhnya.
Di Indonesia, perkembangan robotic mulai marak sejak tahun 2004. Ini ditandai dengan munculnya klub yang memfokuskan diri di bidang pengembangan potensi Robotic.
Sebagai informasi, klub Robotic yang berkembag di Indonesia memiliki ima basis teknologi: Teknologi basis Inex, Lego, FischerTechnic, iRobo, dan Robo-robo. Bersamaan dengan itu muncul klub klub robotic sebagai learning center, dalam pelajaran ekstra kulikuler di sekolah-sekolah bergengsi.
"Secara prinsip kalau kita hanya saling menunggu dan berharap dari pemerintah, kasian bangsa ini," tutupnya.
( fw / rns )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar