TweetDeck (Ist)
Jakarta - Rumor bahwa Twitter akan membeli TweetDeck terus berkembang dan kian santer terdengar. Kabar terbaru menyebutkan, ini adalah upaya Twitter menjegal Ubermedia yang ternyata telah lebih dulu menawar TweetDeck.
Dalam laporan yang dilansir Financial Times dan dikutip detikINET, Rabu (20/4/2011), dengan mengakuisisi TweetDeck, UberMedia diketahui berencana membuat situs pesaing Twitter. Untuk saat ini, tawaran Twitter membeli TweetDeck senilai USD 50 juta masih mengungguli UberMedia yang menawarnya USD 30 juta.
"UberMedia tengah merencanakan platform bersaing yang akan menjawab semua kekurangan yang ada di Twitter, termasuk keterbatasan 140 karakter," ujar narasumber yang diklaim mengetahui hal ini namun tidak mau disebutkan namanya.
UberMedia sendiri telah dikenal dengan beberapa aplikasinya, yakni UberSocial, Echofon dan Twidroyd (aplikasi Twitter untuk Android). Maka tidak mengherankan jika bekal ini mendorong minat UberMedia untuk mengembangkan perusahaannya lebih jauh lagi.
Sumber lain yang dikutip oleh CNN menyebutkan UberMedia sudah mulai mengembangkan aplikasi dan layanan online menggunakan Twitter dan situs social media lainnya.
Ada banyak faktor yang mendorong UberMedia membuat situs tandingan Twitter. Pengalaman kurang menyenangkan yang dialami UberMedia dengan Twitter adalah salah satunya.
Jika mau dirunut ke belakang, hubungan kedua perusahaan ini memang kurang harmonis. Contohnya pada Februari silam, Twitter menutup tiga aplikasi miliknya. Raksasa mikroblogging itu pun mendesak UberMedia mengubah nama UberTwitter menjadi UberSocial.
( rns / wsh )
Dalam laporan yang dilansir Financial Times dan dikutip detikINET, Rabu (20/4/2011), dengan mengakuisisi TweetDeck, UberMedia diketahui berencana membuat situs pesaing Twitter. Untuk saat ini, tawaran Twitter membeli TweetDeck senilai USD 50 juta masih mengungguli UberMedia yang menawarnya USD 30 juta.
"UberMedia tengah merencanakan platform bersaing yang akan menjawab semua kekurangan yang ada di Twitter, termasuk keterbatasan 140 karakter," ujar narasumber yang diklaim mengetahui hal ini namun tidak mau disebutkan namanya.
UberMedia sendiri telah dikenal dengan beberapa aplikasinya, yakni UberSocial, Echofon dan Twidroyd (aplikasi Twitter untuk Android). Maka tidak mengherankan jika bekal ini mendorong minat UberMedia untuk mengembangkan perusahaannya lebih jauh lagi.
Sumber lain yang dikutip oleh CNN menyebutkan UberMedia sudah mulai mengembangkan aplikasi dan layanan online menggunakan Twitter dan situs social media lainnya.
Ada banyak faktor yang mendorong UberMedia membuat situs tandingan Twitter. Pengalaman kurang menyenangkan yang dialami UberMedia dengan Twitter adalah salah satunya.
Jika mau dirunut ke belakang, hubungan kedua perusahaan ini memang kurang harmonis. Contohnya pada Februari silam, Twitter menutup tiga aplikasi miliknya. Raksasa mikroblogging itu pun mendesak UberMedia mengubah nama UberTwitter menjadi UberSocial.
( rns / wsh )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar