Bakal kulit (Pop Science)
Jakarta - Pada 2009, para ilmuwan di Fraunhofer Institute for Interfacial Engineering and Biotechnology di Jerman, ingin bisa memproduksi kulit manusia buatan dalam jumlah besar. Ide itu kini terwujud. Ya, Jerman memiliki pabrik kulit manusia yang kegiatan produksinya dibantu robot.
Robot-robot yang bekerja di pabrik meremas larutan kimia berwarna merah muda dan ke dalam alat semacam pipet lalu mengubahnya menjadi bakal lembaran-lembaran kulit manusia. Demikian keterangan yang dikutip detikINET dari Pop Science, Kamis (21/4/2011).
Pabrik ini menghasilkan 5.000 jaringan tembus pandang berwarna putih seukuran uang koin setiap bulannya. Jaringan bakal kulit yang diproduksi, bisa juga berwarna coklat. Terdapat pembuluh darah di dalamnya, sehingga bisa digunakan untuk mengobati luka kulit.
Setiap jaringan, dihargai USD 72 atau sekitar Rp 620 ribu. Memang, terbilang masih cukup mahal. Dua tahun lalu, para ilmuwan berharap pabrik ini bisa menghasilkan kulit buatan dengan harga terjangkau untuk kepentingan penelitian dan pengobatan.
Produksi kulit sepenuhnya dikendalikan oleh robot dan komputer yang ditempatkan di ruangan yang steril dengan suhu yang diatur sedemikian rupa. Kulit yang diproduksi dimonitor dengan ketat agar benar-benar bebas infeksi.
"Kami yakin pabrik semacam ini bisa menjadi cara yang efisien dalam menghasilkan jaringan baru seperti kemih, trachea, tulang rawan bahkan organ tubuh manusia," kata Heike Walles sang direktur pabrik kulit.
Dia dan tim ilmuwan sudah berhasil memproduksi jaringan untuk transplantasi pada manusia, namun prosesnya masih memakan biaya yang sangat mahal. "Fasilitas produksi jaringan semacam ini diharapkan bisa lebih memudahkan dan mengurangi biaya," kata Walles.
( rns / wsh )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar