Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Jakarta - PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) mengkonfirmasi bahwa satelit Nusantara Satu telah sukses mengorbit di atas wilayah Papua. Dengan ini, satelit tersebut dinyatakam siap melayani kebutuhan internet Indonesia.
Satelit Nusantara Satu diketahui meluncur di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat Jumat (22/2) pukul 08.45 WIB. Setelah melakukan in-orbit raising, pada 7 Maret, Nusantara Satu sukses mengorbit di 146 derajat Bukir Timur atau tepat di atas Papua sesuai jadwalnya.
Saat ini, Nusantara Satu sedang melakukan test di orbit (in-orbit test) tahap akhir dan indikasi teknis menunjukkan kondisi satelit dalam keadaan normal sesuai spesifikasinya.
Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso mengatakan, setelah mengorbit dan dilakukan serangkaian tes, Nusantara Satu dinyatakan dalam kondisi sehat atau seluruh spesifikasi teknis terpenuhi sesuai dengan rancangan dan harapan.
"Dengan semangat 'Satukan Indonesia', Satelit Nusantara Satu telah mengemban tugasnya dengan baik hingga saat ini dan siap beroperasi agar dapat memberikan akses internet yang merata kepada seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen dan konsistensi PSN untuk terus mendorong penggunaan satelit agar mengurangi digital gap di seluruh wilayah di Indonesia," tutur Adi dalam siaran persnya, Selasa (2/4/2019).
Dipaparkan Adi, serangkaian tes telah dilakukan oleh Nusantara Satu. Sehari setelah orbit atau pada 8 Maret 2019, tes di orbit atau In Orbit Test (IOT) dijalankan, yaitu di Cikarang melakukan Payload/Transponder IOT, sementara itu dilakukan Bus IOT di Mission Control Center (MCC) Palo Alto dari SSL. Selain itu, tim PSN juga melakukan verifikasi dari Satellite Control Facility (SCF) di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Pengendalian satelit, kata Adi, sejak meluncur hingga sampai ke orbit, Nusantara Satu masih dikendalikan oleh MCC Palo Alto milik SSL, namun tetap di bawah pengawasan SCF Jatiluhur. Setelah serangkaian tes pada satelit berjalan lancar dan proses administrasi diselesaikan, SSL pun akan menyerahkan kepada PSN selambat-lambatnya pada 1 April ini.
"Semua yang di bawah kendali kami, seperti pusat monitor jaringan di Cikarang dan SCF Jatiluhur sudah siap beroperasi sejak 2 November tahun lalu. Kami bersyukur peluncuran satelit hingga mencapai orbitnya dan pelaksanaan seluruh proses mulai dari persiapan, peluncuran, perjalanan menuju orbit hingga serangkaian pengujian teknis telah dilakukan dengan baik," kata Adi.
Satelit Nusantara Satu merupakan satelit broadband pertama di Indonesia dengan teknologi High Throughtput Satellite (HTS) yang dapat memberikan layanan internet dengan kapasitas lebih besar dibandingkan satelit konvensional.
Teknologi Next Generation Electric Propulsion pada Satelit Nusantara Satu mampu membuat berat satelit menjadi sangat ringan saat peluncuran, sehingga membuatnya lebih efisien dan cost effective sehingga menjadikan biaya investasi lebih terjangkau.
Satelit Nusantara Satu. Foto: PSN
|
Ketika meluncur, Satelit Nusantara Satu hanya memiliki bobot sebesar empat ton, sementara kapasitas kargo Space-X adalah tujun ton. Dalam perjalanannya, Satelit Nusantara Satu melepaskan Forecone dan Satelit SSV2 di ketinggian sekitar Geosynchronous. Kemudian Satelit Nusantara Satu berhasil menempati orbit pada Kamis, 7 Maret 2019 dan langsung menjalankan rangkaian tes uji coba.
Pemimpin Proyek Nusantara Satu sekaligus menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan PSN Dani Indra Widjanarko menjelaskan, uji coba IOT pada Satelit Nusantara Satu perlu dilakukan untuk mengevaluasi kesehatan satelit pasca peluncuran.
Pengetesan tersebut berjalan dengan baik tanpa degradasi spesifikasi teknis ataupun pengurangan umur satelit. Sejak peluncuran hingga perjalanan menuju orbit, semuanya berjalan sesuai jadwal tanpa terjadi anomali.
Setelah mencapai orbit, Satelit Nusantara Satu terlebih dahulu dilakukan pengecekan Bus dan Payload/Transponder sebelum mulai beroperasi.
"Serangkaian critical test yang dijalankan sudah selesai dan seluruh spesifikasi teknis juga terpenuhi sesuai dengan rancangan. Pengecekan Bus dan Transponder menunjukkan hasil yang baik. Berbagai prosedur pengujian lainnya juga berhasil dilalui sesuai prediksi. Malah dalam banyak hal, hasilnya justru melebihi ekspektasi kami," ungkap Dani.
Foto: PSN
|
Satelit Nusantara Satu memiliki kapasitas 26 transponder C-band dan 12 transponder Extended C-band serta 8 spot beam Ku-band dengan total kapasitas bandwidth mencapai 15 Gbps. Cakupan C-band dan Extended C-band satelit tersebut meliputi wilayah Asia Tenggara, sementara untuk Ku-Band meliputi seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari 8 Spot Beam pada sistem HTS. Dengan menggunakan platform SSL-1300 140, Satelit Nusantara Satu sanggup mengorbit dan beroperasi selama lebih dari 15 tahun.
Adi menambahkan, beroperasinya Satelit Nusantara Satu diharapkan dapat mengatasi kesenjangan internet yang terjadi. Saat ini, sekitar tiga ribu desa yang berhasil dikoneksikan oleh PSN, sampai akhir tahun 2019 jumlahnya ditargetkan meningkat hingga 10 ribu desa. Dan, diperkirakan 25 ribu desa dapat terhubung ke internet sekitar tahun 2020-2021.
"Kami yakin, kemampuan yang dimiliki Satelit Nusantara Satu dapat membuka akses teknologi informasi yang lebih luas, terutama bagi masyarakat di berbagai pelosok daerah sehingga mampu membuka peluang bagi percepatan ekonomi di daerah," tutup Adi. (agt/afr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar