Jakarta -
XL Axiata menyebut jaringan miliknya 100% telah beroperasi dengan normal setelah rentetan bencana alam menerjang sejumlah wilayah Indonesia, termasuk banjir di Jabodetabek di awal pekan lalu.
Dari total sekitar 35 ribu BTS di wilayah Jabodetabek, hanya kurang dari 1% sempat terdampak banjir pada 20-22 Februari 2021. Sekarang jaringan di wilayah tersebut telah sepenuhnya beroperasi dengan normal dan tim XL Axiata di lapangan juga telah memastikan semua infrastruktur yang terdampak banjir dalam kondisi baik.
Sementara itu, jaringan XL Axiata juga telah pulih di wilayah terdampak banjir besar di Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, dan Jawa Barat demikian juga jaringan yang terdampak gempa di Sulawesi Barat.
Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan, sebagian jaringan XL Axiata di lokasi bencana terdampak pemadaman aliran listrik dan mobilisasi genset sempat tidak bisa lancar karena kondisi medan akibat bencana.
"Hal tersebut terjadi baik yang terlanda banjir atau gempa. Hanya sebagian kecil perangkat yang mengalami kerusakan secara fisik, misalnya terendam air atau akibat gempa," ujar Gede dalam keterangan tertulisnya.
"Jadi, jika ada BTS di area banjir yang sempat padam, bukan berarti terendam, atau rubuh karena gempa, tetapi karena listrik padam. Berbagai kerja keras dan upaya pencegahan yang dilakukan oleh tim teknis dalam menjaga performa jaringan berhasil menekan jumlah BTS yang terdampak banjir sehingga hanya sekitar 1% dari total BTS yang ada di Jabodetabek," tuturnya.
Beberapa langkah preventif yang telah dilakukan tim XL Axiata tersebut, antara lain berupa relokasi perangkat-perangkat vital ke tempat yang lebih tinggi, juga desain ulang penempatan dan pembangunan shelter BTS di posisi lebih tinggi dari permukaan.
Saat banjir tak bisa dihindari, tim teknis juga memastikan ketersediaan daya di BTS-BTS yang terdampak banjir serta menyiapkan portable genset untuk backup BTS-BTS yang terdampak pemadaman listrik.
Gede mengatakan, meski banjir melanda, tim teknis mereka tetap bekerja dan bersiaga siang-malam untuk mengatasi persoalan BTS yang terdampak di wilayah bencana.
"Rekayasa pengalihan jaringan juga kami lakukan dari pusat pengendalian jaringan guna mem-backup jaringan yang terdampak banjir," ungkapnya.
Gede menambahkan, kondisi jaringan di Sulawesi Barat dan Jawa Barat sepenuhnya sudah pulih sejak awal Februari 2021 lalu. Sedangkan, beberapa area khususnya di Semarang Jawa Tengah dan Kalimantan Selatan, tim XL Axiata masih terus berupaya untuk menjaga performa jaringan. Ada sekitar 2% BTS yang berlokasi di lokasi-lokasi banjir besar dari total sekitar 3.300 BTS di Kalimantan Selatan.
Kemudian BTS di lokasi gempa Sulawesi Barat ada sekitar 19% dari total BTS di provinsi tersebut, terutama di Mamuju dan Majene. Di Jawa Tengah dan Jawa Barat, BTS yang berada di lokasi banjir ada sekitar 1% dari total BTS yang ada di provinsi tersebut, antara lain di Pekalongan, Semarang, Demak, Subang, dan Majalengka.
Selain berupaya memulihkan jaringan, operator seluler ini pun menyalurkan bantuan darurat berupa paket sembako ke sejumlah titik yang terkena bencana alam, misalnya di Jabodetabek, Sulawesi Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan.
Di beberapa titik pengungsian guna memudahkan warga dan aparat mengakses layanan data dan internet, XL memasang router guna memudahkan komunikasi. Lalu, di Semarang dan Pekalongan, Jawa Tengah serta di Subang dan Majalengka, Jawa Barat, XL Axiata turut mendirikan layanan telepon gratis di Posko korban banjir Subang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar