Dalam sebuah laporan dari biro riset Counterpoint Research, dipaparkan bahwa Xiaomi memperoleh keuntungan terbesar dari pasar smartphone Eropa yang anjlok pada tahun 2020 lalu.
Kemudian vendor lainnya yaitu Realme mengalami pertumbuhan tercepat di Eropa dengan peningkatan penjualan sebanyak sepuluh kali lipat.
Menurut laporan tersebut, pasar smartphone di Eropa anjlok secara keseluruhan sebesar 14% pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi dengan wabah COVID-19 yang pertama kali menyerang Eropa pada bulan April.
Dilansir detikINET dari Gizmochina, brand raksasa seperti Samsung, Apple, Xiaomi masih tetap baik performanya di Eropa walaupun dalam situasi pandemi. Menurut data Canalys, Samsung masih menjadi brand smartphone teratas di Eropa pada kuartal ketiga 2020.
Namun laporan dari Counterpoint mengatakan bahwa Xiaomi telah berhasil melampaui pertumbuhan Samsung dengan tumbuh sekitar 90% setiap tahun. Samsung dilaporkan juga kurang berhasil mengambil posisi yang ditinggalkan oleh Huawei terkait sanksi dari Amerika Serikat.
Pangsa pasar Huawei turun menjadi 5% pada Desember di mana perselisihan dengan AS benar-benar berumbas. Adapun merek China lainnya seperti Oppo, berkat kemitraan dengan operator, tumbuh sebesar 68% di Q4. Realme, di sisi lain mengalami pertumbuhan 420% tahun ke tahun di Q4 dan tetap menjadi merek dengan pertumbuhan tercepat.
Sementara Apple meski mengalami awal yang lamban, namun berkat iPhone SE berhasil naik penjualannya pada tahun 2020. Kemudian di tahun itu, Apple meluncurkan iPhone 12 dan mendapat sambutan besar.
Pindah ke 2021, Analis Riset Ankit Malhotra mengatakan bahwa pasar mendambakan perangkat smartphone 5G. Fenomena ini akan membuat penjualan Galaxy S21, iPhone 12 bersama dengan vendor China akan membantu mendorong pasar pada Q1 2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar